SAN FRANCISCO, KOMPAS.com — Salah seorang pendiri Google, Larry Page, kembali mengambil alih pucuk pimpinan perusahaan internet tersebut, yang selama 10 tahun dijabat Eric Schmidt. Kembalinya Page untuk mengelola langsung merupakan tantangan tersendiri di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Page siap menyambut tantangan tersebut setelah satu dekade mendapat bimbingan langsung dari Schmidt. Selain menjabat sebagai chief executive officer (CEO), selama ini Schmidt juga menjadi mentor bagi page dan Sergey Brin, dua pendiri Google. Page pun siap membawa Google ke era baru.
"Tujuan saya adalah mengelola Google dengan lincah dan dengan jiwa dan gairah sebuah start-up," kata Page dalam sebuah wawancara yang dilansir AP, Kamis (20/1/2011) waktu Amerika Serikat. Sejarah berdirinya Google memang dari sebuah start-up. Kembalinya Page mungkin ibarat Google terlahir kembali.
Google kini memang sukses menjadi perusahaan besar dengan nilai pasar lebih dari 200 miliar dollar AS serta menempatkan Larry Page, Sergey Brin, dan Eric Schmidt dalam jajaran eksekutif terkaya. Namun, seiring dengan tumbuhnya perusahaan, jumlah karyawan membengkak menjadi 24.000 orang. Karena itu, cenderung banyak birokrasi dan tak efektif ketika harus tergantung pada keputusan tiga orang tersebut.
Sementara itu, di era media sosial, Facebook yang dipimpin CEO muda Mark Zuckerberg bisa lebih lincah. Karena itu, puluhan karyawan Google pun meninggalkan Google untuk beralih ke perusahaan media sosial yang lebih kental dengan kultur kewirausahaannya.
Schmidt meyakini, dengan dipimpin langsung Page, Google siap bersaing lebih cekatan. Pengambilan keputusan bakal lebih cepat dan menghasilkan keuntungan lebih bagi pemegang saham. "Saya pikir Larry sudah siap. Ini waktunya bagi dia untuk melakukan gebrakan dalam mengelola ini," kata Schmidt.
Tujuan saya adalah mengelola Google dengan lincah dan dengan jiwa dan gairah sebuah "start-up".
-- Larry Page
"Tujuan saya adalah mengelola Google dengan lincah dan dengan jiwa dan gairah sebuah start-up," kata Page dalam sebuah wawancara yang dilansir AP, Kamis (20/1/2011) waktu Amerika Serikat. Sejarah berdirinya Google memang dari sebuah start-up. Kembalinya Page mungkin ibarat Google terlahir kembali.
Google kini memang sukses menjadi perusahaan besar dengan nilai pasar lebih dari 200 miliar dollar AS serta menempatkan Larry Page, Sergey Brin, dan Eric Schmidt dalam jajaran eksekutif terkaya. Namun, seiring dengan tumbuhnya perusahaan, jumlah karyawan membengkak menjadi 24.000 orang. Karena itu, cenderung banyak birokrasi dan tak efektif ketika harus tergantung pada keputusan tiga orang tersebut.
Sementara itu, di era media sosial, Facebook yang dipimpin CEO muda Mark Zuckerberg bisa lebih lincah. Karena itu, puluhan karyawan Google pun meninggalkan Google untuk beralih ke perusahaan media sosial yang lebih kental dengan kultur kewirausahaannya.
Schmidt meyakini, dengan dipimpin langsung Page, Google siap bersaing lebih cekatan. Pengambilan keputusan bakal lebih cepat dan menghasilkan keuntungan lebih bagi pemegang saham. "Saya pikir Larry sudah siap. Ini waktunya bagi dia untuk melakukan gebrakan dalam mengelola ini," kata Schmidt.
No comments
Post a Comment