Apakah Anda pengguna Twitter dan ingin tahu informasi apa yang sedang berkembang di jejaring sosial tersebut? Sepertinya Anda perlu melirik situs ini: Twiterus.com (http://twiterus.com). Situs ini mengumpulkan semua twit yang datang dari pengguna Indonesia, dan menggunakan bahasa Indonesia. Pekan ini, situs berkemampuan unik tersebut resmi diluncurkan untuk publik.
Twiterus awalnya merupakan sebuah program bernama "Twitter Mania" yang dilombakan di Yahoo! Open Hack Day 2009, akhir tahun lalu. Dalam acara dua hari itu, Twitter Mania menawarkan program kepada pengguna Twitter untuk mendapatkan informasi tentang semua twit yang datang dari Indonesia, yaitu menampilkan topik apa saja yang sedang tren (trending topic) atau nama pengguna yang sering disebut (popular user) di Twitter.
Twitter.com sebenarnya telah menyediakan informasi itu secara real time. "Tapi informasinya menyatu dengan pengguna Twitter dari seluruh dunia," kata Jimmi Kembaren, pembuat Twiterus, kepada iTempo, Rabu lalu. "Saya mencari cara bagaimana mendapat informasi twit dari Indonesia saja."
Pria 31 tahun itu awalnya ingin mencoba program pendukung untuk Facebook. Namun jejaring sosial yang jumlah penggunanya sudah tembus 400 juta di seluruh dunia tersebut memiliki sistem yang terlalu tertutup. "Ketika saya coba untuk Twitter, malah bisa," ujarnya. Twitter Mania akhirnya meraih salah satu penghargaan dalam acara tersebut, yakni sebagai Best Local Hack.
Namun tak berhenti sampai di situ. Setelah menang lomba, Jimmi kemudian membuatkan alamat resmi programnya itu. Karena domain Twitter Mania sudah ada yang memiliki, Jimmi akhirnya memilih Twiterus sebagai nama dan alamat situsnya itu.
Di Twiterus, Jimmi membuat program untuk menarik semua twit yang datang dari pengguna Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia. Seperti halnya mesin pencari Google, Twiterus memiliki sistem atau "robot" yang mengumpulkan semua twit dari Indonesia. Bisa dibilang, Twiterus adalah "mesin pencari" twit yang datang dari Indonesia.
Dari sekitar 1,4 juta twit Indonesia yang dapat dikumpulkan per harinya, Jimmi membuat algoritma untuk mencari kata apa saja dan nama pengguna yang paling sering disebut. Program ini mendeteksi berapa banyak pengguna men-twit sebuah kata atau nama. "Jadi yang dihitung adalah jumlah orang yang menyebut kata itu, bukan berapa kali kata itu disebut," katanya.
Twiterus menyediakan trending topic hingga 300 kata. Seperti Kamis sore lalu, topik Indonesia yang paling tren adalah "now playing", disusul "guru" (urutan kedua), dan "Antasari Azhar" (ketujuh). Sedangkan nama pengguna yang paling sering disebut hari itu adalah Adriesubono, akun milik bos Java Musikindo, Adrie Subono. "Ada 1.153 orang yang menyebutnya," ujar sarjana teknik informatika lulusan Institut Teknologi Bandung ini. Nama beken lain yang populer adalah Mario Teguh (urutan 2).
Penghitungan dari jumlah orang yang menyebut, menurut dia, lebih fair. Karena, jika yang dihitung adalah jumlah kata, bisa saja ada satu orang yang menyebut sebuah kata atau nama pengguna berkali-kali untuk menaikkan peringkat. "Twiterus berbeda dengan Twitter.com, yang menghitung jumlah katanya."
Saat masih versi Beta, Twiterus juga menghitung seperti Twitter. Namun cara itu kemudian diubah. Sebelumnya Twiterus cuma menampilkan statistik topik yang sedang tren dan pengguna populer, namun setelah perubahan wajah, Twiterus juga menyediakan informasi tautan atau link situs web dan video-video populer yang muncul di Twitter.
Ia juga melengkapi trending topic dengan tampilan grafik tren dua minggu terakhir. "Ini berguna untuk pemilik brand, mereka bisa melacak trennya," kata Jimmi. Saat ini ia masih mempersilakan jika ada pihak yang ingin memakai data di Twiterus untuk kepentingan tertentu, seperti promosi atau iklan. "Silakan ambil, free." Kendati demikian, ke depan, ia berencana membuka “premium member” bagi pengguna yang ingin mencari data tren lewat mesin pencarinya ini.
Twiterus juga menampilkan berita-berita yang berkembang di Twitter. "Dari 1,4 juta twit, katakanlah 0,5 persennya terkait berita, kan sudah banyak sekali," katanya. Berita yang juga ditampilkan secara real time ini bahkan menempati porsi 80 persen tampilan halaman utama Twiterus. Jimmi pun menampilkan tagline baru untuk situs webnya itu: "Aliran informasi dari pengguna Twitter Indonesia."
Sumber : http://www.rileks.com
No comments
Post a Comment